Judul Buku | : | PERENCANAAN DAERAH – BAGAIMANA MEMBANGUN EKONOMI LOKAL, KOTA, DAN KAWASAN? | |
Pengarang | : | Munadrajad Kuncoro | |
Penerbit | : | Salemba Empat | |
Cetakan | : | Cet. 1 | |
Tahun Terbit | : | 2012 | |
Bahasa | : | Indonesia | |
Jumlah Halaman | : | 424 | |
Kertas Isi | : | HVS | |
Cover | : | Soft | |
Ukuran | : | 17 x 24 | |
Berat | : | 600 | |
Kondisi | : | Baru | |
Harga | : | Rp 124,900 | diskon 15 % |
Bayar | : | Rp 106,165 | |
Stock | : | 1 |
PERENCANAAN DAERAH – BAGAIMANA MEMBANGUN EKONOMI LOKAL, KOTA, DAN KAWASAN?
Pengarang : Munadrajad Kuncoro
Penerbit : Salemba EMpat
DAFTAR ISI
Tantang Penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Bagian I Mengapa dan Apa Perencanaan Daerah?
BAB 1 Mengapa Perencanaan Pembangunan Dibutuhkan?
1.1 Intervensi Pemerintah dengan Perencanaan Pembangunan
1.2 Pokok Perencanaan Pembangunan Daerah
1.3 Relasi Antara Negara, Paar, dan Masyarakat
1.4 Sumber daya Perencanaan untuk Pembangunan daerah
1.5 Rangkuman
BAB 2 Jenis Perencanaan
2.1 Pendekatan Top-Down versus Bottom-Top
2.2 Perencanaan Menurut Dimensi Pendekatan dan Koordinasi
2.3 Perencanaan Menurut Jangkauan Jangka Waktu
2.4 Rangkuman
Bab 3 Sistem Perencanaan pads Era Otonomi Daerah
3.1 Pengertian Perencanaan
3.2 Proses Perencanaan di Indonesia
3.3 Tahap-tahap Perencanaan Pembangunan Daerah
3.4 Perencanaan Pernbangunan. Nasional dan. Daerah
3.5 Hubungan. APBN dan APED
3.6 Siklus Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
3.7 Masalah dalam Perencanaan. Pembangunan
3.8 Rangkuman
Bab 4 Arab Kebijakan Pemerintah. Pusat: Pro-growth, Pro-job, Pro-poor
4.1 Pro-poor, Pro-job, Pro-growth
4.2 Kinerja Ekonomi dan Sosial Pascakrisis 1998
4.3 Ketimpangan Pendapatan
4.4 Agenda Peningkatan Kesejahteraan Rakyat
4.5 Rangkuman
B
agian II Merencanakan Pengembangan Ekonomi Lokal
Bab 5 Menyusun Visi, Misi, dan Strategi:
Menuju Kaltim Bangkit 2013
5.1 Mengapa Kaltim?
5.2 Tipologi Kabupaten Kota dan Potensi Kaltim
5.3 Struktur Ekonomi Kaltim
5.4 Masalah Mendasar Kaltim
5.5 Visi, Misi, dan Strategi AFI
5.6 RPJMD, Prioritas, dan. Strategi Kaltim
5.7 Rangkuman
Bab 6 Perencanaan Komoditas, Jasa, dan Sektor Unggulan: Studi Kasus Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur
6.1 Metode Analisis
6.2 Profil Kota Balikpapan
6.3 Identifikasi KJSU Kota Balikpapan
6.4 Strategi Pengernbangan. KJSU Kota Balikpapan
6.5 Rangkurnan.
Bab 7 Pengembangan Daerah Tertinggal
7.1 Big Push
7.2 Strategi Percepatan Daerah Tertinggal
7.3 Mengapa IKRT Gunungkidul?
7.4 Masterplan Pengembangan IKRT Gunungkidul
7.5 Perencanaan IKRT Kabupaten Gunungkidul
7.6 Rangkuman
Bab 8 Pengembangan Ekonomi Lokal: Kasus Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur
8.1 Mengapa Kabupaten Sikka?
8.2 Profil Kabupaten Sikka
8.3 Analisis Sektor Unggulan
8.4 Visi dan Misi
8.5 Strategi PEL Kabupaten Sikka
8.6 Pokok-pokok Program Pengembangan Ekonomi Lokal
8.7 Rangkuman
Bagian Ill Perencanaan Kota, Metropolitan, dan Kawasan
Bab 9 Urbanisasi dan Pertumbuhan Kota
9.1 Urbanisasi
9.2 Pertumbuhan Perkotaan
9.3 Apa yang Dimaksud Aglomerasi?
9.4 Paradigma Aglomerasi Industri
9.5 Kebijakan Urbanisasi di Indonesia
9.6 Rangkuman
Bab 10 Aglomerasi Perkotaan di DIY: Apa, di Mana, dan Mengapa?
10.1 Di Manakah Kecenderungan Aglomerasi di DIY?
10.2 Ketimpangan Antardaerah di DIY
10.3 Faktor Penyebab
10.4 Arah Kebijakan Pembangunan Perkotaan dan Transportasi DIY
10.5 Rangkuman
Bab 11 Perencanaan Aglomerasi Industri dan Kota Metropolitan: Kasus Greater Jakarta dan Bandung
11.1 Megapolitan
11.2 Mengapa Aglomerasi di Greater Jabotabek dan Bandung?
11.3 Sistem Informasi Geografis
11.4 Dinamika Aglomerasi Industri di Greater Jakarta—Bandung Periode 1980-2000
11.5 Menata Jakarta Masa Depan
11.6 Transportasi Jakarta di Masa Depan
11.7 Rangkuman
Bagian IV Dampak Otonomi Daerah:
Masalah Pemekaran, Pembiayaan, dan Ketimpangan
Bab 12 Pemekaran Wilayah dan Disparitas Antardaerah
12.1 Pemekaran Wilayah di Indonesia
12.2 Penyimpangan Keuangan Daerah
12.3 Disparitas dan Pemekaran Wilayah di NTB
12.4 Hasil dan Pembahasan
12.5 Rangkuman
Bab 13 Pembiayaan Pembangunan Daerah
13.1 Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah
13.2 Desentralisasi Fiskal
13.3 Perubahan Pajak dan Retribusi Daerah dengan UU No. 28/2009
13.4 Usulan Revisi UU No. 33/2004
13.5 Pinjaman Daerah
13.6 Peluang Menerbitkan Obligasi Daerah
13.7 Rangkuman
Bab 14 Akselerasi dan Perluasan Pembangunan dengan Koridor Ekonomi
14.1 Konsentrasi Geografis Ekonomi Indonesia
14.2 Kesenjangan di Indonesia
14.3 Koridor Ekonomi Indonesia
14.4 Debottlenecking Infrastruktur
14.5 Inclusive Development
14.6 Rangkuman
Indeks
KEMBALI KE HALAMAN AWAL
Share This Article
0 comments:
Posting Komentar