| Judul Buku | : | Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia | |
| Pengarang | : | DR. S. Effendi – Djoko Kentjono, M.A. – Prof. DR. Basuki Suhardi | |
| Penerbit | : | Remaja Rosdakarya | |
| Cetakan | : | Cetakan Ke-1 | |
| Tahun Terbit | : | 2015 | |
| Bahasa | : | Indonesia | |
| Jumlah Halaman | : | 372 | |
| Kertas Isi | : | HVS | |
| Cover | : | Soft | |
| Ukuran | : | 17 x 25 | |
| Berat | : | 600 | |
| Kondisi | : | Baru | |
| Harga | : | Rp 100,000 | diskon 20% |
| Bayar | : | Rp 80,000 | |
| Stock | : | 1 | |
Tata Bahasa Dasar Bahasa Indonesia
Pengarang : DR. S. Effendi – Djoko Kentjono, M.A. – Prof. DR. Basuki Suhardi
Penerbit : Remaja Rosdakarya
Pengarang : DR. S. Effendi – Djoko Kentjono, M.A. – Prof. DR. Basuki Suhardi
Penerbit : Remaja Rosdakarya
DAFTAR ISI —v
BAB 1 PENDAHULUAN-1
1.0 Pentingnya Bahasa Indonesia-1
1.1 Penggunaan Bahasa Indonesia-3
1.1.1 Penggunaan Ragam Lisan-5
1.1.2 Penggunaan Ragam Tulis-7
1.2 Tata Bahasa Ini, Penggunaan Bahasa, dan Seni Berbahasa-9
1.3 Cara Penyajian-12
1.4 Peristilahan-13
1.0 Pentingnya Bahasa Indonesia-1
1.1 Penggunaan Bahasa Indonesia-3
1.1.1 Penggunaan Ragam Lisan-5
1.1.2 Penggunaan Ragam Tulis-7
1.2 Tata Bahasa Ini, Penggunaan Bahasa, dan Seni Berbahasa-9
1.3 Cara Penyajian-12
1.4 Peristilahan-13
BAB 2 UNSUR-UNSUR TATA BAHASA-15
2.0 Pendahuluan-15
2.1 Sistem Bahasa-16
2.2 Pengertian Tata Bahasa-18
2.3 Hubungan Antarpengisi Pola-20
2.4 Konstruksi dan Konstituen-21
2.5 Urutan Linier dan Hubungan Berjenjang-22
2.5.1 Urutan Linier-23
2.5.2 Hubungan Berjenjang-24
2.6 Jenjang Gramatikal-26
2.7 Satuan Gramatikal-28 2.7.1 Morfem-28
2.7.2 Kata — 30
2.7.3 Frasa-34
2.7.4 Klausa-36
2.7.5 Kalimat-37
2.7.6 Kalimat Dasar-39
2.7.7 Alat Sintaktis-41
2.7.8 Pemerian Pola-43
2.7.9 Perluasan Kalimat Dasar-46
2.0 Pendahuluan-15
2.1 Sistem Bahasa-16
2.2 Pengertian Tata Bahasa-18
2.3 Hubungan Antarpengisi Pola-20
2.4 Konstruksi dan Konstituen-21
2.5 Urutan Linier dan Hubungan Berjenjang-22
2.5.1 Urutan Linier-23
2.5.2 Hubungan Berjenjang-24
2.6 Jenjang Gramatikal-26
2.7 Satuan Gramatikal-28 2.7.1 Morfem-28
2.7.2 Kata — 30
2.7.3 Frasa-34
2.7.4 Klausa-36
2.7.5 Kalimat-37
2.7.6 Kalimat Dasar-39
2.7.7 Alat Sintaktis-41
2.7.8 Pemerian Pola-43
2.7.9 Perluasan Kalimat Dasar-46
BAB 3 KATA KERJA DAN FRASA KERJA-49
3.0 Pendahuluan —49
3.1 Kata Kerja-50
3.1.1 Kata Kerja dan Fungsinya-51
3.1.2 Kata Kerja dan Bentuknya-53
3.1.3 Kata Kerja Majemuk-65
3.1.4 Jenis Kata Dasar dalam Kata Kerja Berpenanda-66
3.1.5 Kata Kerja dalam Konstruksi Sintaktis-80
3.1.6 Penggolongan Kata Kerja Berdasarkan Fungsi Wajib yang Mengikutinya-
3.1.7 Kata Kerja dan Makna Gramatikal-92
3.1.8 Penggolongan Kata Kerja Berdasarkan Makna-98
3.2 Frasa Kerja-99
3.2.1 Frasa Kerja dan Fungsinya-100
3.2.2 Struktur Intern Frasa Kerja-102
3.2.3 Frasa Kerja dan Maknanya-104
3.0 Pendahuluan —49
3.1 Kata Kerja-50
3.1.1 Kata Kerja dan Fungsinya-51
3.1.2 Kata Kerja dan Bentuknya-53
3.1.3 Kata Kerja Majemuk-65
3.1.4 Jenis Kata Dasar dalam Kata Kerja Berpenanda-66
3.1.5 Kata Kerja dalam Konstruksi Sintaktis-80
3.1.6 Penggolongan Kata Kerja Berdasarkan Fungsi Wajib yang Mengikutinya-
3.1.7 Kata Kerja dan Makna Gramatikal-92
3.1.8 Penggolongan Kata Kerja Berdasarkan Makna-98
3.2 Frasa Kerja-99
3.2.1 Frasa Kerja dan Fungsinya-100
3.2.2 Struktur Intern Frasa Kerja-102
3.2.3 Frasa Kerja dan Maknanya-104
BAB 4 KATA BENDA DAN FRASA BENDA-107
4.0 Pendahuluan-107
4.1 Kata Benda dan Fungsinya-107
4.1.1 Kata Benda sebagai Subjek-108
4.1.2 Kata Benda sebagai Objek — 108
4.1.3 Kata Benda sebagai Pelengkap-109
4.1.4 Kata Benda sebagai Predikat-109
4.1.5 Kata Benda sebagai Induk Frasa-109
4.1.6 Kata Benda sebagai Pewatas atau Atribut-110
4.2 Kata Benda dan Bentuknya-110
4.2.1 Kata Benda Tidak Berpenanda-110
4.2.2 Kata Benda Berpenanda-111
4.3 Beberapa Kata Penanda Kata Benda-121
4.3.1 Bukan sebagai Pengingkar Kata Benda-121
4.3.2 Kata Bilangan sebagai Penanda Kata Benda-121
4.4 Kata Benda clan Maknanya-124
4.5 Frasa Benda-126
4.5.1 Pembentukan Frasa Benda-126
4.5.2 Makna Frasa Benda-129
4.0 Pendahuluan-107
4.1 Kata Benda dan Fungsinya-107
4.1.1 Kata Benda sebagai Subjek-108
4.1.2 Kata Benda sebagai Objek — 108
4.1.3 Kata Benda sebagai Pelengkap-109
4.1.4 Kata Benda sebagai Predikat-109
4.1.5 Kata Benda sebagai Induk Frasa-109
4.1.6 Kata Benda sebagai Pewatas atau Atribut-110
4.2 Kata Benda dan Bentuknya-110
4.2.1 Kata Benda Tidak Berpenanda-110
4.2.2 Kata Benda Berpenanda-111
4.3 Beberapa Kata Penanda Kata Benda-121
4.3.1 Bukan sebagai Pengingkar Kata Benda-121
4.3.2 Kata Bilangan sebagai Penanda Kata Benda-121
4.4 Kata Benda clan Maknanya-124
4.5 Frasa Benda-126
4.5.1 Pembentukan Frasa Benda-126
4.5.2 Makna Frasa Benda-129
BAB 5 KATA SIFAT DAN FRASA SIFAT-135
5.0 Pendahuluan-135
5.1 Ciri Kata Sifat-136
5.2 Bentuk Kata Sifat-137
5.2.1 Kata Sifat Dasar-137
5.2.2 Kata Sifat Turunan-138
5.3 Makna Kata Sifat-139
5.3.1 Makna Kata Sifat Dasar-140
5.3.2 Makna Kata Sifat Turunan-141
5.4 Fungsi Kata Sifat-142
5.5 Kata Sifat clan Kelas Kata Lain-143
5.5.1 Kata Sifat clan Kata Keterangan-143
5.5.2 Kata Sifat clan Kata Kerja-144
5.5.3 Kata Sifat clan Kata Benda-145
5.6 Jenis Kata Sifat-146
5.6.1 Menurut Fungsi-146
5.6.2 Menurut Skala Makna-147
5.7 Kata Sifat Pengintensif-149
5.8 Tingkat Perbandingan-150
5.9 Kata Sifat Bertanda clan Takbertanda-153
5.10 Frasa Sifat-154
5.10.1 Bentuk Frasa Sifat-154 5.10.2 Fungsi Frasa Sifat-158
5.0 Pendahuluan-135
5.1 Ciri Kata Sifat-136
5.2 Bentuk Kata Sifat-137
5.2.1 Kata Sifat Dasar-137
5.2.2 Kata Sifat Turunan-138
5.3 Makna Kata Sifat-139
5.3.1 Makna Kata Sifat Dasar-140
5.3.2 Makna Kata Sifat Turunan-141
5.4 Fungsi Kata Sifat-142
5.5 Kata Sifat clan Kelas Kata Lain-143
5.5.1 Kata Sifat clan Kata Keterangan-143
5.5.2 Kata Sifat clan Kata Kerja-144
5.5.3 Kata Sifat clan Kata Benda-145
5.6 Jenis Kata Sifat-146
5.6.1 Menurut Fungsi-146
5.6.2 Menurut Skala Makna-147
5.7 Kata Sifat Pengintensif-149
5.8 Tingkat Perbandingan-150
5.9 Kata Sifat Bertanda clan Takbertanda-153
5.10 Frasa Sifat-154
5.10.1 Bentuk Frasa Sifat-154 5.10.2 Fungsi Frasa Sifat-158
BAB 6 KATA KETERANGAN-161
6.0 Penclahuluan-161
6.1 Ciri Kata Keterangan-162
6.2 Bentuk Kata Keterangan-162
6.2.1 Kata Keterangan Dasar-163
6.2.2 Kata Keterangan Turunan-163
6.2.3 Kata Keterangan Gabungan-165
6.3 Makna Kata Keterangan-166
6.3.1 Makna Waktu-166
6.3.2 Makna Cara-167
6.3.3 Makna Derajat-167
6.3.4 Makna Aspek-167
6.3.5 Makna Modalitas-168
6.4 Fungsi Kata Keterangan-169
6.4.1 Kata Keterangan sebagai Keterangan-169
6.4.2 Kata Keterangan sebagai Pewatas-170
6.4.3 Kata Keterangan sebagai Perakit-174
6.5 Kata Keterangan dan Kelas Kata Lain-174
6.5.1 Kata Keterangan dan Kata Benda-175
6.5.2 Kata Keterangan dan Kata Penghubung-175
6.0 Penclahuluan-161
6.1 Ciri Kata Keterangan-162
6.2 Bentuk Kata Keterangan-162
6.2.1 Kata Keterangan Dasar-163
6.2.2 Kata Keterangan Turunan-163
6.2.3 Kata Keterangan Gabungan-165
6.3 Makna Kata Keterangan-166
6.3.1 Makna Waktu-166
6.3.2 Makna Cara-167
6.3.3 Makna Derajat-167
6.3.4 Makna Aspek-167
6.3.5 Makna Modalitas-168
6.4 Fungsi Kata Keterangan-169
6.4.1 Kata Keterangan sebagai Keterangan-169
6.4.2 Kata Keterangan sebagai Pewatas-170
6.4.3 Kata Keterangan sebagai Perakit-174
6.5 Kata Keterangan dan Kelas Kata Lain-174
6.5.1 Kata Keterangan dan Kata Benda-175
6.5.2 Kata Keterangan dan Kata Penghubung-175
BAB 7 KATA GANTI, KATA BILANGAN, DAN KATA SANDANG-177
7.0 Pendahuluan-177
7.1 Kata Ganti-177
7.1.1 Penggolongan Kata Ganti-179
7.1.2 Kata Ganti dan Fungsinya dalam Kalimat-184
7.1.3 Beberapa Ciri Kata Ganti-184
7.2 Kata Bilangan-185
7.2.1 Penggolongan Kata Bilangan-187
7.2.2 Fungsi Sintaktis Kata Bilangan-189
7.2.3 Bentuk Kata Bilangan-190
7.2.4 Pemakaian Kata Bilangan-190
7.3 Kata Sandang-191
7.0 Pendahuluan-177
7.1 Kata Ganti-177
7.1.1 Penggolongan Kata Ganti-179
7.1.2 Kata Ganti dan Fungsinya dalam Kalimat-184
7.1.3 Beberapa Ciri Kata Ganti-184
7.2 Kata Bilangan-185
7.2.1 Penggolongan Kata Bilangan-187
7.2.2 Fungsi Sintaktis Kata Bilangan-189
7.2.3 Bentuk Kata Bilangan-190
7.2.4 Pemakaian Kata Bilangan-190
7.3 Kata Sandang-191
BAB 8 KATA DEPAN DAN FRASA DEPAN-193
8.0 Pendahuluan-193
8.1 Kata Depan dan Pelengkap Kata Depan-194
8.2 Bentuk Kata Depan-194
8.2.1 Kata Depan Sederhana-195
8.2.2 Kata Depan Gabungan-197
8.3 Fungsi Sintaktis Frasa Depan-199
8.3.1 Frasa Depan sebagai Pewatas-199
8.3.2 Frasa Depan sebagai Keterangan-199
8.3.3 Frasa Depan sebagai Pelengkap-200
8.3.4 Frasa Depan sebagai Predikat-200
8.4 Makna Hubungan Frasa Depan-200
8.4.1 Makna Hubungan Tempat-201
8.4.2 Makna Hubungan Waktu-208
8.4.3 Makna Hubungan Cara — Alat — Pelaku-210
8.4.4 Makna Hubungan Sebab — Maksud-213
8.4.5 Makna Hubungan yang Lain-214
8.5 Posisi Frasa Depan-215
8.0 Pendahuluan-193
8.1 Kata Depan dan Pelengkap Kata Depan-194
8.2 Bentuk Kata Depan-194
8.2.1 Kata Depan Sederhana-195
8.2.2 Kata Depan Gabungan-197
8.3 Fungsi Sintaktis Frasa Depan-199
8.3.1 Frasa Depan sebagai Pewatas-199
8.3.2 Frasa Depan sebagai Keterangan-199
8.3.3 Frasa Depan sebagai Pelengkap-200
8.3.4 Frasa Depan sebagai Predikat-200
8.4 Makna Hubungan Frasa Depan-200
8.4.1 Makna Hubungan Tempat-201
8.4.2 Makna Hubungan Waktu-208
8.4.3 Makna Hubungan Cara — Alat — Pelaku-210
8.4.4 Makna Hubungan Sebab — Maksud-213
8.4.5 Makna Hubungan yang Lain-214
8.5 Posisi Frasa Depan-215
BAB 9 KALIMAT SEDERHANA-217
9.0 Pendahuluan-217
9.1 Pengertian Kalimat-218
9.2 Unsur-Unsur Pembentuk Kalimat-220
9.3 Klausa-222
9.4 Fungsi, Kategori, dan Peran Gramatikal-223
9.5 Fungsi Sintaktis Unsur Klausa-224
9.6 Peran Semantis Unsur Klausa-225
9.7 Pola Klausa-227
9.7.1 Pola SP-227
9.7.2 Pola SPO-229
9.7.3 Pola SPPel — 230
9.7.4 Pola SPOPel-231
9.7.5 Pola SPOK-231
9.7.6 Pola SPK-231
9.8 Jenis Kalimat-232
9.8.1 Kalimat Aktif, Pasif, dan Netral-232
9.8.2 Kalimat Pernyataan, Pertanyaan, Perintah, dan Seruan-236
9.8.3 Kalimat Afirmatif/Positif dan lngkar/Negatif-239
9.8.4 Kalimat Lengkap dan Taklengkap-240
9.8.5 Kalimat Biasa dan Kalimat Terbalik-241
9.0 Pendahuluan-217
9.1 Pengertian Kalimat-218
9.2 Unsur-Unsur Pembentuk Kalimat-220
9.3 Klausa-222
9.4 Fungsi, Kategori, dan Peran Gramatikal-223
9.5 Fungsi Sintaktis Unsur Klausa-224
9.6 Peran Semantis Unsur Klausa-225
9.7 Pola Klausa-227
9.7.1 Pola SP-227
9.7.2 Pola SPO-229
9.7.3 Pola SPPel — 230
9.7.4 Pola SPOPel-231
9.7.5 Pola SPOK-231
9.7.6 Pola SPK-231
9.8 Jenis Kalimat-232
9.8.1 Kalimat Aktif, Pasif, dan Netral-232
9.8.2 Kalimat Pernyataan, Pertanyaan, Perintah, dan Seruan-236
9.8.3 Kalimat Afirmatif/Positif dan lngkar/Negatif-239
9.8.4 Kalimat Lengkap dan Taklengkap-240
9.8.5 Kalimat Biasa dan Kalimat Terbalik-241
BAB 10 KETERANGAN DALAM KLAUSA-245
10.0 Pendahuluan-245
10.1 Ciri Utama Keterangan-247
10.2 Perilaku Sintaktis Keterangan-249
10.3 Penggolongan Keterangan-251
10.4 Keterangan Tempat-251
10.4.1 Realisasi Keterangan Tempat-251
10.4.2 Kemanasukaan dan Keberterimaan Keterangan Tempat-252
10.4.3 Pengelompokan Keterangan Tempat-254
10.4.4 Perilaku Sintaktis Keterangan Tempat-266
10.5 Keterangan Waktu —267
10.5.1 Realisasi Keterangan Waktu-267
10.5.2 Kemanasukaan dan Keberterimaan Keterangan Waktu-268
10.5.3 Pengelompokan Keterangan Waktu-268
10.5.4 Perilaku Sintaktis Keterangan Waktu-281
10.5.5 Perpaduan Makna-282
10.6 Keterangan Cara-284
10.6.1 Realisasi Keterangan Cara-284
10.6.2 Kehadiran Keterangan Cara-285
10.6.3 Keberterimaan Kata Depan Cara-286
10.6.4 Keberterimaan Keterangan Cara dengan Kata Kerja Predikat-287
10.6.5 Posisi dan Kendala Keterangan Cara-288
10.7 Keterangan Sarana-289
10.7.1 Realisasi Keterangan Sarana-290
10.7.2 Pengelompokan Keterangan Sarana-290
10.7.3 Kemanasukaan Keterangan Sarana-291
10.7.4 Keberterimaan Keterangan Sarana dengan Kata Kerja Pre¬dikat-292
10.7.5 Keterangan Sarana Bersama Kata Benda Subjek-292
10.7.6 Keterangan Sarana Bersama Keterangan Sarana Lain-293
10.7.7 Posisi dan Kendala Keterangan Sarana-294
10.8 Keterangan Sebab-294
10.9 Keterangan Maksud-296
10.10 Keterangan Derajat-297
10.0 Pendahuluan-245
10.1 Ciri Utama Keterangan-247
10.2 Perilaku Sintaktis Keterangan-249
10.3 Penggolongan Keterangan-251
10.4 Keterangan Tempat-251
10.4.1 Realisasi Keterangan Tempat-251
10.4.2 Kemanasukaan dan Keberterimaan Keterangan Tempat-252
10.4.3 Pengelompokan Keterangan Tempat-254
10.4.4 Perilaku Sintaktis Keterangan Tempat-266
10.5 Keterangan Waktu —267
10.5.1 Realisasi Keterangan Waktu-267
10.5.2 Kemanasukaan dan Keberterimaan Keterangan Waktu-268
10.5.3 Pengelompokan Keterangan Waktu-268
10.5.4 Perilaku Sintaktis Keterangan Waktu-281
10.5.5 Perpaduan Makna-282
10.6 Keterangan Cara-284
10.6.1 Realisasi Keterangan Cara-284
10.6.2 Kehadiran Keterangan Cara-285
10.6.3 Keberterimaan Kata Depan Cara-286
10.6.4 Keberterimaan Keterangan Cara dengan Kata Kerja Predikat-287
10.6.5 Posisi dan Kendala Keterangan Cara-288
10.7 Keterangan Sarana-289
10.7.1 Realisasi Keterangan Sarana-290
10.7.2 Pengelompokan Keterangan Sarana-290
10.7.3 Kemanasukaan Keterangan Sarana-291
10.7.4 Keberterimaan Keterangan Sarana dengan Kata Kerja Pre¬dikat-292
10.7.5 Keterangan Sarana Bersama Kata Benda Subjek-292
10.7.6 Keterangan Sarana Bersama Keterangan Sarana Lain-293
10.7.7 Posisi dan Kendala Keterangan Sarana-294
10.8 Keterangan Sebab-294
10.9 Keterangan Maksud-296
10.10 Keterangan Derajat-297
BAB 11 KALIMAT SETARA-301
11.0 Pendahuluan-301
11.1 Ciri Kata Penghubung Setara-304
11.2 Pemakaian Kata Penghubung Setara-306
11.2.1 Pemakaian dan-307
11.2.2 Pemakaian atau-308
11.2.3 Pemakaian tetapi-308
11.2.4 Pemakaian namun-309
11.2.5 Pemakaian Berta —309 309
11.2.6 Pemakaian lalu-309
11.2.7 Pemakaian kemudian-310
11.2.8 Pemakaian bahkan-310
11.2.9 Pemakaian sedangkan-310
11.2.10 Pemakaian sementara-311
11.2.11 Pemakaian padahal-311
11.3 Pemakaian Penghubung Berpasangan-311
11.0 Pendahuluan-301
11.1 Ciri Kata Penghubung Setara-304
11.2 Pemakaian Kata Penghubung Setara-306
11.2.1 Pemakaian dan-307
11.2.2 Pemakaian atau-308
11.2.3 Pemakaian tetapi-308
11.2.4 Pemakaian namun-309
11.2.5 Pemakaian Berta —309 309
11.2.6 Pemakaian lalu-309
11.2.7 Pemakaian kemudian-310
11.2.8 Pemakaian bahkan-310
11.2.9 Pemakaian sedangkan-310
11.2.10 Pemakaian sementara-311
11.2.11 Pemakaian padahal-311
11.3 Pemakaian Penghubung Berpasangan-311
BAB 12 KALIMAT BERTINGKAT-313
12.0 Pendahuluan-313
12.1 Hubungan Subordinatif-315
12.2 Ciri Subordinator-316
12.3 Jenis Klausa Subordinatif-316
12.3.1 Klausa Adverbial-317
12.3.2 Klausa Relatif-320
12.3.3 Klausa Pemerlengkapan-321
12.4 Pelesapan Kata Penghubung Taksetara-322
12.5 Kalimat Setara Bertingkat-322
12.0 Pendahuluan-313
12.1 Hubungan Subordinatif-315
12.2 Ciri Subordinator-316
12.3 Jenis Klausa Subordinatif-316
12.3.1 Klausa Adverbial-317
12.3.2 Klausa Relatif-320
12.3.3 Klausa Pemerlengkapan-321
12.4 Pelesapan Kata Penghubung Taksetara-322
12.5 Kalimat Setara Bertingkat-322
BAB 13 PERMIT DALAM KALIMAT-325
13.0 Penclahuluan-325
13.1 Bentuk clan Fungsi Perakit-326
13.2 Penggolongan Perakit-327
13.3 Ciri Perakit-335
13.4 Posisi Perakit-336
13.5 Perakit clan Keterangan-337
13.0 Penclahuluan-325
13.1 Bentuk clan Fungsi Perakit-326
13.2 Penggolongan Perakit-327
13.3 Ciri Perakit-335
13.4 Posisi Perakit-336
13.5 Perakit clan Keterangan-337
BAB 14 PERTAUTAN ANTARKALIMAT DALAM PARAGRAF-339
14.0 Pendahuluan-339
14.1 Paragraf-339
14.2 Keutuhan clan Kepaduan Paragraf-341
14.3 Alat Pembangun Keutuhan-341
14.3.1 Pengacuan-342
14.3.2 Penyulihan —343
14.3.3 Pelesapan-343
14.3.4 Penggabungan-344
14.3.5 Pengulangan —345
4.3.6 Kolokasi-347
14.4 Hal Kepaduan-347
14.5 Rangkuman-348
14.0 Pendahuluan-339
14.1 Paragraf-339
14.2 Keutuhan clan Kepaduan Paragraf-341
14.3 Alat Pembangun Keutuhan-341
14.3.1 Pengacuan-342
14.3.2 Penyulihan —343
14.3.3 Pelesapan-343
14.3.4 Penggabungan-344
14.3.5 Pengulangan —345
4.3.6 Kolokasi-347
14.4 Hal Kepaduan-347
14.5 Rangkuman-348
DAFTAR PUSTAKA-351
GLOSARIUM-355
TENTANG PENULIS-369
KEMBALI KE HALAMAN AWALGLOSARIUM-355
TENTANG PENULIS-369
Share This Article
0 comments:
Posting Komentar