Selamat datang di toko Buku Online kami Buku Diskon,Murah Ajibayustore

Kamis, 22 Oktober 2015

Ilmu Ushul Fiqih, Rachmat Syafe'i

ajibayustore  Judul Buku : Ilmu Ushul Fiqih Pengarang : Prof. Dr. H. Rachmat Syafe'i, MA   Penerbit : Pustaka Setia
Judul Buku:Ilmu Ushul Fiqih
Pengarang:Prof. Dr. H. Rachmat Syafe'i, MA
Penerbit:Pustaka Setia
Cetakan:Cetakan Ke-5
Tahun Terbit:2015
Bahasa:Indonesia
Jumlah Halaman:356
Kertas Isi:HVS
Cover:Soft
Ukuran:15 x 21
Berat:350
Kondisi:Baru
Harga:Rp 45,000diskon 20%
Bayar:Rp 36,000
Stock:1

Ilmu Ushul Fiqih
Pengarang : Prof. Dr. H. Rachmat Syafe’i, MA
Penerbit : Pustaka Setia
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. USHUL FIQM
1. Pengertian Ushul Fiqih
2. Objek Kajian Ushul Fiqih
3. Perbedaan Ushul Fiqih dengan Fiqih
4. Tujuan dan Fungsi Ushul Fiqih
5. Sumber pengambilan Ushul Fiqih
B. SEJARAH PERKEMBANGAN
1. Pendahuluan
2. Pembukuan Ushul Fiqih
3. Tahapan-Tahapan Perkembangan Ushul Fiqih
4. Pengaruh Manthiq Aristo dalam Perkembangan Ushul Fiqih
5. Peranan Ushul Fiqih dalam Pengembangan Fiqih Islam
6. Aliran-Aliran Ushul Fiqih
BAB II : SUMBER HUKUM
A. AL-QURAN
1. Pengertian Al-Quran
2. Kehujjahan Al-Quran menurut Pandangan Ulama Imam Mazhab
2.1 Pandangan Imam Abu Hanifah
2.2 Pandangan Imam Malik
2.3. Pandangan Asy-Syafi'i
2.4. Pandangan Imam Ahmad Ibnu Hambal
3. Petunjuk (Dilalah) Al-Quran
3.1 Nash yang qatb'i dilalah-nya
3.2 Nash yang zhanni dilalah-nya
4. Sikap Para Ulama ketika Zhahir ayat Al-Quran berhadapan dengan Sunah
B. SUNAH
1. Pengertian Sunah
2. Kehujjahan Sunah dan Pandangan Ulama Madzhab terhadap
Hadis Ahad
2.1 Kehujjahan Hadis Ahad
2.2 Persyaratan Hadis Ahad yang disepakati Para Imam
Madzhab
2.2.1 Madzhab Hanafy
2.2.2 Madzhab Maliky
2.2.3 Madzhab Syafi'yi
2.2.4 Sebab-sebab Perbedaan Pendapat dan Kedudukan
Hadis Ahad dengan Qiyas
3. Petunjuk Dilalah Sunah
4. Kedudukan Sunah terhadap Al-Quran
4.1 Sunah sebagai Ta'kid (Penguat) Al-Quran
4.2 Sunah sebagai Penjelas Al-Quran
4.3 Sunah sebagai Musyar'i (Pembuat Syari'at)
C. IJMA'
1. Pengertian Ijma'
1.1 Menurut Bahasa
1.2 Menurut Istilah Ulama Ushul
2. Syarat-Syarat Ijma'
2.1 Yang Bersepakat adalah Para Mujtahid
2.2 Yang Bersepakat adalah Seluruh Mujtahid
2.3 Para Mujtahid Harus Umat Muhammad SAW.
2.4 Dilakukan Setelah Wafatnya Nabi
2.5 Kesepakatan Mereka Harus Berhubungan dengan Syari'at
3. Macam-Macam Ijma'
3.1 Ijma' Sharih
3.2 Ijma' Sukuti
4. Kehujjahan Ijma' menurut Pandangan Para Ulama
4.1 Kehujjahan Ijma'Sharih
4. 1.1 Dalil-dalil yang Dikeluarkan oleh Jumhur
4.1.2 Dalil-dalil yang Dikeluarkan Nidzam dan Para Pengikutnya
4.2 Kehujjahan Ijma' Sukuti
4.3 Kemungkinan adanya Ijma'
5. Maksud Ijma' dalam Kitab-Kitab Fiqih
D. QIYAS
1. Pengertian Qiyas
2. Operasional Qiyas
3. Rukun Qiyas
4. Qiyas Sebagai Sandaran Ijma'
5. Kehujjahan Qiyas dan Pendapat Para Ulama
6. 5.1 Kehujjahan Qiyas dalam Hukum dan Perbedaan Metode Pengambilan Hukum
5.2 Perbedaan Pendapat tentang 'Illat di Kalangan Jumhur dan Pengaruhnya
BAB III : METODE IJTIHAD
A. IJTIHAD
1. Pengertian Ijtihad dan Perkembangannya
2. Dasar Hukum Ijtihad
3. Macam-Macam Ijtihad
4. Syarat-Syarat Ijtihad
5. Objek Ijtihad
6. Hukum Melakukan Ijtihad
7. Tingkatan Mujtahid
8. Terbuka. dan Tertutupnya Pintu Ijtihad
B. ISTHISAN
1. Pengertian dan Hakikat Istihsan
2. Kehujjahan Istihsan dan Pandangan Para Ulama
2.1 Ulama Hanafiyah
2.2 UlamaMalikiyah
2.3 Ulama Al-Hanabilah
2.4 UlamaAsy-Syafi'iyah
3. Pengaruh Istihsan dalam Masalah Fiqih
3.1 Lelaki yang Menghadap Perempuan dalam shalat
3.2 Zakat Seluruh Harta Tanpa Niat
C. AL-MASLAHAH AL-MURSALAH
1. Pengertian al-Maslahah
1.1. Menurut Bahasa
1.2. Pengertian dan Peristilahan al-Mashlahah al-Mursalah
2. Objek al-Mashlahah al-Mursalah
3. Posisi Para Ulama dalam al-Mashlahah al-Mursalah
3.1. Penerimaan Imam Malik dan Pandangan Para Ulama
3.2. Posisi Imam Abu Hanifah terhadap al-Maslahah al-Mursalah
D. ISTISHHAB
1. Pengertian Istishhab
2. Kehujjahan Istishhab
3. Pendapat Ulama tentang Istishhab
E. URF
1. Pengertian 'urf
2. Macam-macam `urf
3. Hukum 'urf
3.1 Urf Sahih dan Pandangan Para Ulama
3.2 'Urf Fasid
4. Kehujjahan 'urf
F. DZARI'AH
1. Pengertian Dzari'ah
2. Sadd Dzari'ah
3. Macam-Macam Dzari'ah
3.1. Dzari'ah dari Segi Kualitas Kemafsadatannya
3.2. Dzari'ah dari Segi Kemafsadatan yang Ditimbulkan
4. Kehujjahan Dzari'ah
5. Fath Adz- Dzariah
G. MADZHAB SHAHABY
1. Keadaan Para Sahabat Setelah Rasulullah Wafat
2. Kehujjahan Madzhab Shahaby dan Pandangan Para Ulama
H. SYARI'AT SEBELUM KITA (SYAR'U MAN QABLANA)
1. Hukum Syari'at Sebelum Kita
2. Pendapat Para Ulama tentang Syari'at Sebelum Kita
BAB IV : QAIDAH-QAIDAH USHULIYYAH
A. QAIDAH USHULIYYAH
1. Pengertian Qaidah Ushuliyyah
2. Urgensi Qaidah Ushuliyyah
3. Beberapa Contoh Qaidah Ushuliyyah
LAFAZH DAN DALALAHNYA
Pengertian Mujmal dan Mubayyan
2. Tinjauan Lafazh dari Segi Kejelasannya
2.1 Pembagian lafazh dari segi kejelasannya Menurut Ulama Hanafiyah
2. 1.1 Zhahir
2.1.2 Nash
2.1.3 Mufassar
2.1.4 Muhkam
2.2 Kegunaan Pembagian Lafazh mentirut Kejelasannya dan Pengaruhnya terhadap Penetapan Hadis
2.2.1 Pertentangan Antara Zhahir dan Nash
2.2.2 Pertentangan Antara Nash dan Muhkam
2.2.3 Pertetangan Antara Nash dan Mufassar
2.2.4 Pertetangan Antara. Mufassar dan Muhkam
2.3 Tingkatan Kejelasannya Lafazh menurut Mutakallimin (Syafi'iyah)
3. Tingkatan Lafazh menurut Ketidakjelasannya
4. 3.1 Tingkatan Lafazh menurut Ketidakjelasannya Hanafiyah
3. 1.1 Khafi
3.1.2 Musykil
3.1.3 Mujmal
3.1.4 Mutasyabih
3.2 Pembagian Lafazh Ditinjau dari Ketidakjelasannya
menurut Ulama Mutakallimin
C. TAKWIL (MUAWWAL)
1. Pengertian Takwil (Muawwal)
1.1 Menurut Etomologi
1.2 Menurut Terminologi
2. Objek Takwil
3. Dalil-Dalil Penunjang Takwil
3.1 Dalil Penunjang Takwil Tidak Disyaratkan Qath'i
3.2 Takwil itu Dihasilkan dari Perubahan Makna Bukan Perubahan Lafazh
4. Landasan Takwil
5. Syarat-Syarat Takwil dan Beberapa Contohnya
6. 5.1 Lafazh yang Ditakwil Harus Betul-Betul Memenuhi kriteria dan Masuk dalam Kajiannya
5.2 Takwil itu Harus Didasarkan dalil Shahih yang Bisa Menguatkan Takwil
5.2.1 Takwil Berdasarkan Dalil adalah Maslahat
5.2.2 Mentakhsis Keadaan Umum dengan Kemaslahatan
5.3 Lafazh Mencakup Arti yang Dihasilkan Melalui Takwil menurut Bahasa
5.4 Takwil Tidak Boleh Bertentangan dengan Nash yang
Qath'i Karena Nash Tersebut Bagian dari Aturan Syara' yang Umum
5.5 Arti dari Penakwilan Nash Harus Lebih Kuat dari Arti Zhahir, yakni Dikuatkan dengan Dalil
7. Takwil Ba'id
D. KHAS
1. Pengertian Lafazh Khash
2. Hukum Lafazh Khash
3. Perbedaan Pendapat Akibat Ke-qath'i-an Lafazh Khash
4. Macam-Macam Lafazh Khash
E. 'AMM.
1. Pengertian Lafazh 'Amm
2. Dilalah Lafazh 'Amm
F. AMR
1. Pengertian Amr
2. Bentuk-bentuk Amr dan Hakikatnya
3. Keadaan Amr Bila Disertai Qarinah
4. Perintah Setelah Adanya Kejadian
5. Amr Tidak Menuntut Dilaksanakan Terus-menerus
6. Amr Tidak Menuntut agar Dilaksanakan secara Langsung
G. NAHYI
I . Pengertian Nahyi
2. Hakikat Shigat Nahyi
3. Nahyi Mengharuskan Meninggalkan Secara Langsung
4. Kaitan Nahyi dengan Fasad dan Buthlan
4.1. Ihwal Nahyi
4.2. Pengertian Sah, Batal, dan Fasad
5. Pendapat Ulama Ushul tentang Tuntutan Nahyi dalam Kaitannya dengan Fasad dan Buthlan
H. MUTLAQ MUQAYYAD
1. Pengertian Mutlaq dan Muqayyad
2. Bentuk-bentuk Mutlaq dan Muqayyad
3. Hukum Lafazh Mutlaq dan Muqayyad
4. Hal-Hal yang diperselisihkan dalam Mutlaq dan Muqayyad
I. MANTUQ DAN MAFHUM
1. Pengertian Mantuq dan Mafhum
2. Dilalah Mafhum
3. Pendapat Para Ulama tentang Mafhum Mukhalafah
4. Macam-macam Mafhum Mukhalafah
4.1 Mafhum Sifat
4.2 Mafhum Syarat, Adad, dan Ghayah
BAB V
TA'ARUDL AL-ADILLAH
A. TA'ARUDL AL-ADILLAH DAN CARA PENYELESAI¬ANNYA
I . Pengertian Taarudl al-adillah
2. Cara Menyelesaikan Taarudl al-adillah
2.1 Menurut Hanafiyah
2.2 Menurut Malikiyah, Syafi'iyah, dan Zhahiriyyah
B. NASAKH
1. Pengertian nasakh
2. Rukun Nasakh
3. Hikmah Naskh
4. Perbedaan Nasakh dengan Takhsis
5. Pendapat Para Ulama tentang Nasakh
6. Syarat-Syarat Nasakh
7. Macam-Macam Nasakh
8. Cara mengetahui Nasakh dan Mansukh
C. TARJIH
1. Pengertian Tarjih
2. Cara Pen-tarjih-an
2.1 Tarjih bain an-Nushush
2. 1.1 Dari segi sanad
2.1.2 Dari segi matan
2.1-3 'Dari segi hukum atau kandungan Hukum
2.1.4 Tarjih dengan Menggenakan. Faktor (Dal i-1) Lain di Luar Nash
2.2 Tarjih bain al-Aqyisah
2.2.1 Dari Segi Hukum Ash]
2.2.2 Dari, Segi Hukum Cabang
2.2.3 Dari Segi 'Illat
2.2.3.1 Pen-Tarjih-an Dari So9 i ara Pene.tapan, `Illat
2.2.3.1 Peff-Tarjih-an dari'Segi "Iliac
2.2.3.3 Pen-Tarjih-an Qiya§ Melalui Fakior Luai~
BAB VI QAIDAH-QAIDAYI FIQM
A. QAIDAH FIQIH
I . Definisi Qaidah Fiqih
2. Perbedaan Qaidah Fiqih dengan- Dhc&ithFiq&
3. Perbedaan antara Qaidah Fiqih dengan Atha!
4. Perbedaan antara Qawaid Ushuliyyah dengan Qaidah Fiqih
5. Kedudukan dan Urgensi Qaidah Fiqih
6. Sejarah 11mu Qaidah Fiqih
6.1 Fase Panama
6.2 Fase Kedua
6.3 Fase Ketiga
7. Kitab-K itab Standar Qaidah Fiqih Tiap Madzkab Fiqih
8. Jumlah Qaidah Fiqih
B. AL-QAWAID AL-ASASIYYAH RAN CABANG—CABANG YANG BERKAITAN DENGANNYA
Pengertian, Sumber, Cabang, dan Aplikasi Qaidah-Qaidah Assasiyyah
BAB VII : HUKUM SYARA' DAN UNSUR-UNSURNYA
A. HUKUM
1. Pengertian Hukum
2. Pembagian Hukum
2.1 Hukum Taklifi
2.1.1 Pengertian Hukum Taklifi
2.1.2 Bentuk-Bentuk Hukum Taklif
2.1.3 Hukum-Hukum menurut Fugaha
2.1.3.1 Wajib
2.1.3.2 Mandud
2.1.3.3 Haram
2.1.3.4 Makruh
2.1.3.1 Mubah
2.2 Hukum Wadh'i
2.3 Perbedaan Antara Hukum Taklif dan Hukum, Wadh'i
B. MAHKUM FIH/MAHKUM BIH (OBJEK DAN PERISTIWA HUKUM)
1. Pengertian Mahkum Fih
2. Syarat-Syarat Mahkum Fih
2.1 Al-Masyaqqah
2.2 Pembagian Kemampuan menurut Ulama Hanafiyah
3. Macam-macam Mahkum Fih
C. MAHKUM ALAIH (SUBJEK HUKUM)
1. Pengertian Mahkum A laih
2. Taklif
2.1 Dasar Taklif
2.1 Syarat-syarat taklif
3. Ahliyyah
3.1 Pengertian Ahliyyah
3.2 Pembagian Ahliyyah
3.2.1 Ahliyah Ada'
3.2.2 Ahliyah Al-Wajib
3.3 Halangan Ahliyyah
D. HAKIM (PEMBUAT HUKUM/ALLAH SWT)
1. Pengertian Hakim
1.1 Sebelum Muhammad SAW diangkat Sebagai Rasul
1.2 Setelah diangkatnya Muhammad SAW. Sebagai Rasul
dan Menyebarkan Dakwah Islam
3. Tahsin dan Takbih
4. Kemampuan Akal Mengetahui Syari'at
DAFTAR PUSTAKA

KEMBALI KE HALAMAN AWAL

Share This Article


0 comments:

Posting Komentar

Copyright © 2015. AJIBAYUSTORE - All Rights Reserved ALAMAT JALAN KEBANGKITAN NASIONAL TOKO BUKU NO.81 SOLO JAWA TENGAH KONTAK:0857 2823 4422
Creating Website Miko Bayu Saputra